Selasa, 02 November 2010

Suatu Pagi Di Museum Fatahillah


Anak itu terlelap memeluk meriam batu tua

Baju dekil dan kaki penuh dengan luka kering

Wajah yang tenang, setenang udara pagi yang meliputinya

Wahai makhluk kekasih Tuhan, apa yang kau mimpikan ?

Apakah kau bermimpi memeluk hangat ibumu yang tak pernah kau miliki ?

Apakah kau bermimpi memeluk guling bersarung AC Milan seperti yg kau inginkan ?

Apakah kau bermimpi memeluk adik kecilmu yang selalu kamu cari ?

Atau, apakah kamu bermimpi memeluk malaikat yang hadir dalam mimpimu ?

Oh.. sang putera langit, teruslah bermimpi

Milikilah semua kebahagiaan dalam mimpi-mimpimu itu

Hanya itulah yang tertinggal ditengah hidupmu yang tidak beruntung

Sampai suatu kelak, kau harus bangkit dan melawan kekerasan hidup ini

Wahai anak kesayangan para nabi, jangan pernah menyalahkan Tuhan

Karena Tuhan lebih menyukai anak gelandangan yang baik hati

Karena Tuhan tidak menyukai anak orang kaya yang tinggi hati

Kau adalah penjual tiket bagi manusia-manusia yang mengaku mencintai Tuhan

Nanti, ketika kamu terjaga, tetaplah berjalan dengan tenang

Aku beritahu kau, suatu hari kelak kau akan tahu mengapa kau terlahir seperti ini.

3 November 2010

Faisal Mahbub

Sabtu, 07 Agustus 2010

Seminar Toko On-line di Samikuring Cikarang

Minggu, 8 Agustus 2010 bertempat di rumah makan kebanggaan masyarakat Cikarang 'Sami Kuring'diselenggarakan seminar Toko On-line. Host acara ini adalah kerjasama antara Net.Comm dan Blogger Cikarang. Samar-samar juga terlihat personil-personil Cimart terlibat dalam penyelenggaraan acara ini.

Diluar perkiraan panitia, para peserta yang hadir ternyata membludak. Itu terlihat dari form registrasi yang disiapkan ternyata melebihi kapasitas maka jadilah registrasi yg dilaksanakan bergaya dadakan.



Animo yg besar ini menunjukkan begitu antusiasnya masyarakat yg ingin masuk dalam percaturan bisnis on-line sebagai sebuah trend bisnis masa kini.

Acara ini juga sangat mendukung kebutuhan marketing on-line dimana hampir seluruh peserta adalah pelaku2 bisnis yang tergabung dalam komunitas TDA Bekasi - Cikarang. Terlihat di antara peserta yang hadir ada Pak Malvin/Bu Septi pengusaha Ayyash Cokelat, Pak Ruwi pengusaha sekolah musik, pak Abu Nasor anggota MMC 6 yang mempunyai niat besar memulai bisnis.

Acara dibuka oleh Pak Wawan salah seorang penggagas acara ini, beliau juga adalah owner Net.Comm Cikarang sebuah perusahaan pnyedia jasa komputer. Dengan gaya khasnya peserta dibuat terpukau oleh penuturan soal pentingnya membuat toko on-line dan selintas diperlihatkan proses pembuatannya. Penjabaran teknis berikutnya disampaikan oleh Pak Bustomi yang menggunakan metode diskusi tanya-jawab sehingga merangsang peserta untuk terus bertanya secara detil.

Selasa, 20 Juli 2010

Katakan Dengan T-Shirt

Dilihat dari sejarah kemunculan t-shirt sebagai produk fashion alternative, mulai dipopulerkan oleh James Dean pada era Tahun 60-an. Pada zaman itu James Dean menjadi icon remaja2 Amerika Serikat sebagai trend setter yg banyak ditiru dalam hal gaya dan penampilannya. Ketokohan James Dean sebagai idola anak muda AS saat itu makin kuat ketika ia meninggal dunia secara tragis dalam usia muda akibat kecelakaan. Mulai saat itu semakin populer lah segala atribut2 yg identik dengan James Dean seperti celana jeans ketat, jaket kulit dan tentu saja t-shirt banyak dipakai oleh remaja2 AS saat itu sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap tokoh ini.

Selanjutnya, t-shirt juga mulai digunakan sebagai ‘alat politik’. Contohnya seperti yang terjadi di negeri kita sendiri pada saat meletusnya peristiwa Malari sekitar Tahun 1974. Mahasiswa2 kita saat itu mengungkapkan protes kepada pemerintah melalui kata2 yang dicetak pada t-shirt. Penggunaan t-shirt sebagai media propaganda politik terus berlanjut sampai sekarang ini. Dalam kegiatan pemilihan umum (pemilu) semua partai politik memproduksi t-shirt dengan memasang logo partainya secara besar-besaran. Demikian juga dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) setiap calon memanfaatkan t-shirt yang bergambar dirinya untuk keperluan kampanye.

Kenyataan di lapangan, peminat t-shirt adalah kaum remaja terutama yang masih bersekolah di SMA dan mahasiswa. Tidak mengherankan karena dalam rentang usia itu adalah masa-masa dimana seseorang ingin bebas, simple dan casual. Dalam masa-masa inilah kaum remaja sudah mulai senang dengan membentuk komunitas, apakah itu musik, olahraga, automotif, ataupun hanya sekedar membuat ‘gank’ pertemanan. Biasanya untuk mengekspresikan identitas komunitasnya mereka membuat kaos dengan design dan tema kelompok komunitasnya. Komunitas musik biasanya menampilkan kaos-kaos yang bergambar grup musik idolanya. Komunitas olahraga menampilkan kaos-kaos klubnya masing-masing yang sekaligus menjadi jersey apabila dipakai dalam pertandingan. Komunitas automotif biasanya menampilkan gambar mobil atau motor yang unik, terutama desain mobil atau motor hasil modifikasi.

Dalam perkembangan selanjutnya, mengambil contoh kasus di kota Bandung yang memang sudah dikenal sebagai kota penghasil kaos-kaos bermutu, pertengahan tahun 1990-an mulai muncul outlet-outlet penjualan kaos yang lebih dikenal dengan factory outlet (FO). Sejak saat itu FO menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan yang datang ke Bandung. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia kaos melalui FO, awal tahun 2000 muncul sebuah konsep penjualan yang disebut Distro. Munculnya kelompok ini dipelopori oleh sekelompok anak muda pengrajin kaos yang tidak puas dengan sistem penjualan (kerja sama) dengan pihak FO. Mulailah mereka dengan berani mendistribusikan sendiri produk kaosnya dan menamakan outlet penjualannya ini dengan ‘distro’ sebuah kata yang berasal dari ‘distribution’. Kelompok ini sangat unik, mereka berani membuka outlet walaupun itu di sebuah garasi rumah yang luasnya tidak lebih dari ukuran lapak di pasar. Berbeda jauh dengan konsep yang menjadi ukuran FO.

Distro-distro di Bandung itu terus menggeliat dan tumbuh pesat. Karena konsepnya yang sederhana dan produk kaos yang ditawarkan tidak kalah bermutunya dari FO, maka kecenderungan sekarang ini para peminat kaos lebih menyukai mendatangi distro.

Distro OPS ‘aseli ti bandung’
OPS ‘aseli ti bandung’ adalah sebuah distro yang ada di kawasan Jababeka II Cikarang. Misi kami membuka distro ini adalah memudahkan para peminat t-shirt (dan produk lainnya) yang berada di kawasan cikarang dan sekitarnya untuk bisa mendapatkan kaos-kaos produk dari Bandung yang sudah terkenal seperti brand ‘silverside’, ‘take it’, ‘bad clothes’, dll.

OPS sendiri mempunyai produk kaos dengan brand OPS. Desain-desain yang kami produksi adalah bertema parody tetapi ditampilkan secara elegan sehingga tidak bersifat sarkasme.

Mengapa kami berani membuka bisnis ini ?. Ada beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar, diantaranya adalah negara Indonesia ini beriklim tropis yang matahari selalu muncul sepanjang tahun (apalagi di cikarang) sehingga kecenderungan orang memilih busana yang bisa membuat nyaman dalam iklim tropis, mau tidak mau kaos adalah pilihan yang tepat. Ini berarti kebutuhan orang akan kaos sebagai pilihan berbusana akan tetap tinggi.

Hanya saja kami menawarkan sesuatu yang lain, karena OPS tidak memandang kaos itu semata-mata busana tok. Sebuah kaos yang baik, menurut kami, adalah harus bisa memberikan ‘kenyamanan dan keindahan’ kepada si pemakai (fashionable). Kenyamanan berarti harus ditunjang oleh jenis bahan baku yang baik dan kualitas jahitan yang baik pula. Keindahan berarti harus menampilkan desain gambar (sablon) yang menarik yang muncul dari sebuah ide kreatif jadi tidak asal gambar. Gambar desain kaos bisa saja sebuah pesan moral yang ingin disampaikan oleh si pemakai atau desainer pembuat kaos itu, sehingga ungkapan ‘katakan dengan bunga’ bisa saja dimodifikasi menjadi ‘katakan dengan t-shirt’.

Cikarang, 15 Juli 2010

Faisal Mahbub

Senin, 19 Juli 2010

Inilah Bulan Dimana Telah Lahir Sang Avatar Agung


Sang avatar agung itu bernama Muhammad SAW. Dilahirkan dari rahim yang terjaga seorang wanita shaleha ibunda Aminah di kota Mekah 14 abad lebih lalu (570 M). Kelahirannya sudah ditunggu-tunggu oleh segenap makhluk penghuni bumi dan langit yang masih memegang teguh ajaran Tauhid, karena kedatangannya kealam dunia ini sudah dikabarkan dalam kitab suci dan disampaikan secara lisan oleh para nabi dan rasul terdahulu.

Ayahandanya, Abdullah, meninggal ketika sang bayi suci ini masih dalam kandungan sedangkan ibunya menyusul suami tercinta tidak lama setelah melahirkan. Maka jadilah anak ini menyandang predikat yatim piatu, TETAPI disinilah Allah SWT, Tuhan Sang Pengatur Alam, menjalankan rencana agung untuk keselamatan makhlukNYA utamanya yang bernama manusia. Mulai saat itu, anak yatim piatu ini diasuh, dijaga, dan dibimbing “langsung” oleh Allah SWT beserta perangkat-perangkatNYA mulai dari para malaikat sampai kepada manusia-manusia pilihan, yang diberikannya ilham kepada mereka untuk menjaga anak yatim ini dengan jiwa raga mereka. Diantara manusia-manusia pilihan ini bisa kita sebut kakeknya, Abdul Muthalib. Pamannya, Abu Thalib. Dan kelak sang isteri yang sangat dicintainya, Siti Khadijah.

Muhammad muda sudah memperlihatkan sikap-sikap santun, cerdas, rajin dan jujur. Bahkan untuk kejujurannya beliau mendapat sebutan Al-Amien (terpercaya) dari penduduk Mekah saat itu. Pada masa-masa inilah sang pemuda shaleh ini mengalami apa yang seperti buyutnya, Ibrahim a.s., alami yaitu mencari kesejatian Tuhan. Dia melihat kenyataan bahwa kerabat dan masyarakat dimana dia dibesarkan menyembah berhala padahal dia sangat meyakini bahwa berhala-berhala itu bukanlah Tuhan Sejati, demikian juga perilaku hedonis dan cinta keduniaan masyarakat Mekah saat itu sangat mengganggu pikirannya. Muhammad adalah seorang penolong, sehingga dia ingin menolong akhlak dan aqidah mayarakat yang sudah melenceng jauh itu, tetapi bagaimanakah caranya? Dimanakah dia harus mencari dan menemukan Tuhan Yang Maha Esa untuk meminta pertolongan?

Untuk itulah, dia lebih banyak melakukan tafakur (kontemplasi) seorang diri di tempat sunyi, terpisah jauh dari hiruk pikuk kota saat itu. SAMPAI tibalah saat yang dinantikan itu, dalam puncak kontemplasi perjalanan spiritualnya dia mengalami pencerahan dengan ditandai turunnya wahyu yang diterima beliau melalui sang malaikat pembawa wahyu, Jibril a.s. Demikianlah peristiwa itu secara dramatis diceritakan dalam kitab suci umat Islam, Alqur’an. Mulai saat itu, tugas yang sangat besar berada di pundak beliau. Tugas yang diamanatkan langsung oleh Tuhan untuk umat manusia yang kelak sejarah mencatat di tempat terpencil di semenanjung arab yang jahiliyah, barbar, dalam waktu 23 tahun telah bermetamorfosis menjadi masyarakat yang bertauhid, beradab sampai bisa menghancurkan dua peradaban besar dunia waktu itu, romawi dan Persia, yang semua itu dibawah kendali seorang laki-laki sederhana penuntun unta.

Ya, laki-laki sederhana penuntun unta itu, yang sejak kecil sudah yatim piatu itu sudah menerima takdirnya sebagai penerima risalah Tuhan yang akan menjalankan tugas-tugas ketuhanan, menjadikannya seorang Avatar. Muhammad pun menjadi seorang nabi dan juga rasul.

Saya tidak berniat untuk menceritakan detail perjalanan hidup sang nabi mulia ini. Kisah hidup beliau sudah banyak dibukukan oleh para penulis. Saya hanya ingin mengajak anda para pembaca untuk memperingati hari kelahiran manusia agung ini dengan memegang teguh ajaran beliau, meneladani sikap beliau, menjaga dan memelihara warisan beliau. Sungguh, kita umatnya sudah diberi warisan oleh beliau yaitu “Alqur’an dan Hikmahnya”.

Dibalik kenabiannya, beliaupun adalah manusia biasa seperti kita. Beliau pernah marah besar dan mengancam balas dendam ketika peristiwa gugurnya paman beliau yang dikasihinya, Hamzah a.s., dalam perang badr. Melihat jasad sang singa Allah yang hancur terkoyak, perasaaan beliau pun ikut terkoyak dan keluarlah ucapan beliau untuk menuntut balas, tetapi secepat itu pula beliau menerima wahyu bahwa memaafkan lebih disukai oleh Allah SWT. Beliau pun menyadari kekhilafannya. Curiga? Ya, beliau pun pernah dihinggapi perasaan ini pada peristiwa yang dikenal dengan “Fitnah Aisyah”. Diceritakan bagaimana sikap Rasulullah bersikap “dingin” terhadap sang isteri Aisyah dan mengurung diri tidak bersedia ditemui siapapun kecuali empat sahabat utama beliau. Sampai akhirnya turun wahyu yang “membela” Aisyah bahwa yang terjadi pada diri Aisyah hanya fitnah semata. Dalam kisah lain diceritakan bahwa nabi pernah “kurang peduli” terhadap seorang kakek2 buta yang minta diajarkan ilmu agama Islam, beliau lebih focus mengajar para bangsawan Quraisy. Tuhan pun melalui Jibril “menegur” beliau bahwa yang beliau lakukan adalah tidak pantas dilakukan oleh seorang Nabi. Secepat itu pula menyadari kekhilafannya.

Begitulah, hikmah yang bisa kita ambil adalah kekhilafan dalam hidup bisa juga menimpa para nabi apalagi kita. Tetapi Rasulullah memberikan contoh manakala kita melakukan kekhilafan, kesalahan, cepatlah segera menyadarinya. Kalaupun kesalahan atau kekhilafan itu terjadi lagi, jangan ragu untuk segera menyadari lagi, terus dan terus proses itu akan terjadi pada kita sampai mudah2an Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, Sang Maha Pengampun, yang akan menyelematkan kita…. Amien.

Salam bagimu ya Rasulullah..

Ditulis di Cikarang untuk memperingati Maulid Nabi

FM

Do'a Di Hari Ulang Tahunku


1 Juli..

Untuk hari ini, aku ingin menulis tentang diriku sendiri, tentang apa yang ada di pikiranku, logika dan persepsiku serta apa yang ada di hatiku, keyakinanku…

Hal pertama yang ingin aku sampaikan adalah ungkapan terima kasihku kepada Sang Dzat Pemberi Kehidupan, karena dariNYA lah aku berasal. DIA yang menggenggam jiwaku tetapi kulonggarkan sendiri dgn kesombonganku. DIA yang mengatur rezekiku tetapi senantiasa aku ‘claim’ bahwa ‘semua ini usahaku sendiri…’, DIA yang menetapkan hari kematianku sementara aku selalu menyia-nyiakan hari demi hari dalam hidupku, yang memberikan mandat kepemimpinan di muka bumi ini tetapi belum aku jalankan secara sempurna….

DIA dengan beragam manifestasi namaNYA, Al-Haq, Al-Mawla, Allah, Al-Khaliq, Sang Keberadaan, Sang Hyang Widhi, Sang Hyang Manon, Nirvana, Syiwa… DIA yang berkata kepada Musa a.s. : “Tiada Tuhan selain AKU, maka sembahlah AKU…” apa yang disangka dan dipersepsikan oleh manusia sebagai Tuhan, sesungguhnya mengacu kepada DIA.. “tiada Tuhan selain AKU”… maka biarlah manusia mencari Tuhannya dengan kemampuannya sendiri…

Untuk itu, terhadap diriMU, ya Tuhanku.. tidak ada lagi yang kuinginkan di hari ulang tahunku ini selain diriMU.. !!!

Apa yang selama ini telah KAU anugerahkan kepadaku lebih dari cukup…
Untuk apa KAU beri aku banyak rezeki kalau itu bisa melupakanMU..
Untuk apa KAU beri aku kekayaan kalau itu bisa memiskinkan keimananku..
Untuk apa KAU beri aku banyak ilmu kalau itu membuatku menjadi sombong..
Cukuplah ENGKAU bagiku…


Kepada mamahku tercinta, terima kasih sudah mempertaruhkan nyawa ketika melahirkanku. Mamah adalah ‘tangan’ Tuhan dalam menghadirkanku ke alam dunia ini. Ma’afkan Aa yang belum sempurna membalas pengorbanan Mamah. Mamah adalah manifestasi Tuhan dalam asmaNYA Sang Pengasih dan Penyayang… selalu memberi dan memberi tanpa diminta.. tanpa berharap balas apa-apa..

Kepada papaku yang kubanggakan, terimakasih telah memberi contoh dan keteladanan dalam mengarungi kehidupan. Di dirimu, Aa melihat ‘tajjali’ Tuhan dalam asmaNYA yang Memberi Petunjuk…

Kepada adik2ku, terima kasih atas dukungan kalian. Ayo kita teruskan dalam perlombaan ‘mencari kesejatian Tuhan..’

Kepada isteri dan anak-anakku, karena kalianlah ayah terus berjuang. Kebahagiaan di dunia memang menyenangkan, tetapi kebahagiaan duduk berdampingan dengan Tuhan Sang Pencipta kelak, jauh lebih membahagiakan.. do’akan ayah untuk meraih kedua-duanya.

Kepada teman-temanku, terima kasih masih mau menerimaku sebagai teman. Yang sudah tidak menerimaku sebagai teman pun tetap aku ucapkan terima kasih.. (he he he..), yg telah pernah mengisi hari-hari yang menyenangkan.

Terima kasih.. terima kasih.. terima kasih..


Faisal Mahbub

Do'a Puasa Orang Biasa


Tuhanku,
Telah tiba bulan penuh rahmat dan ampunan seperti yg KAU janjikan itu, dan aku akan penuhi perintahMU untuk berpuasa satu bulan penuh..

Tuhanku,
Tetaplah terima puasaku walau itu hanya menahan lapar dan haus saja yg aku mampu, tetapi bimbinglah aku bila KAU menginginkanku untuk berpuasa seperti berpuasanya segolongan orang yg KAU ‘khusus’kan..

Tuhanku,
Sungguh aku menyadari siapa diriku.. tetapi sesungguhnya KAU lah yang paling mengetahui diriku.. untuk itu, jangan KAU pasangkan hijabMU terhadap diriku.. biarkan aku memandang KeagunganMU dengan tingkat kemampuanku yg tak seberapa ini..

Tuhanku,
Aku sangat berharap kepadaMU, karena FirmanMU bahwa puasanya seorang hambaKU itu adalah urusanKU.. maka permudahlah jalanku.. !!

Cikarang 20 Agustus 2009

FM

Cerita Tentang Icha


Bercerita tentang Icha adalah keceriaan,
Mengingat tentang Icha adalah senyuman,
Bertutur tentang Icha adalah kegembiraan,


Icha, puteriku no 2, memang berbeda,
Kalau sang kakak pendiam, ia tak bisa diam.
Kalau sang kakak penurut, ia tukang protes.
Kalau sang kakak rapi-jali, ia se-enak udel.
Kalau sang kakak serba teratur, ia susah diatur.
Kalau sang kakak berkulit putih, ia berkulit hitam manis.
Kalau sang kakak rambutnya ikal, ia berambut lurus.
Kalau sang kakak Yin, maka ia Yang.

Icha, puteriku no. 2, memang berbeda,

Berkali-kali bapak dan ibu guru di sekolah menggeleng-gelengkan kepalanya.
Soal ulangan yg harus diselesaikan 45 menit, cukup 10 menit ia selesaikan.
Bukan karena ia mampu menjawab soal-soal itu, tetapi ia tidak betah berlama-lama duduk memandang kertas putih berisi banyak pertanyaan.

Ketika jam 7.30 masuk sekolah ia masih tampil dengan seragam yang rapih,
Ketika jam 12.00 siang saat istirahat, tampilannya sudah menyeramkan.

Pak Rustam, sang wali kelas, suatu saat berucap “dalam sejarah hidup saya mengajar, baru kali ini saya dikritik seorang murid secara terbuka bahwa saya tidak konsisten… waduh… !!”

Icha, puteriku no. 2, memang berbeda,

Disaat aku bicara, ‘rukun-rukunlah kalian adik dan kakak, mudah-mudahan nanti kita berkumpul lagi di Surga..’, ia membantah ‘ belum tentu ayah, bukankah kita harus memikirkan nasib kita sendiri-sendiri kelak di akhirat.. ?’

Di kali lain aku bertanya, ‘seperti apakah cowok yang kalian idam-idamkan ?’
Sang kakak menjawab, ‘Pintar dan Saleh…’ tetapi,
Icha menjawab, ‘ganteng dan kaya…!!!’

Icha, puteriku no. 2, memang berbeda, ia lahir tepat hari ini, 6 Januari 10 tahun yang lalu.

SELAMAT ULANG TAHUN PUTERI ISTIMEWA AYAH…

Tetaplah jadi dirimu sendiri…
Tetaplah jadi ZSAHRA RAISA AQILA

Peluk dan cium dari ayah dan mamah.

Cikarang, 6 Januari 2010

FM

Catatan Cinta Sang Pengelana



Aku adalah angin kemana akan menuju / Kemarilah engkau sebelum aku berlalu /

Tak usah engkau urai isi hatimu / Tidak akan aku pedulikan semua itu /

Kata-kata bisa saja penuh dusta / Tetapi, matamu.. matamu yg membuat aku tersiksa /

Di matamu, aku mendapatkanmu / telanjang tak bersisa /


Maka tataplah aku wahai pemilik rindu / biarkan aku menyentuh hatimu /

Karena engkau tak akan bisa menyentuh hatiku / Kutahan waktu ini agar tidak cepat berlalu /


Jangan berkata tentang cinta / karena begitu kau berkata tentang cinta, maka itu bukan cinta /

Tak akan pula ku percaya omong kosong itu / Biarkan ku tafsirkan sendiri apa cinta itu /

Cinta hanya bisa kunikmati dalam diam / Mulut itu hanya alat untuk membual saja /

Nikmatilah diriku, selagi ada waktu / Bukankah ini yang kamu mau ? /


Dan kau, yang kerap tersakiti, mengapa terus mencari ?


Lihatlah embun diatas daun itu / Ia memberi hidup / Lalu mengalir / Lalu menetes / Lalu menguap / Lalu
menghilang…. Tak lebih dari itu aku memaknai cinta /

Aku tak pernah percaya pada sesuatu yg bisa menguap dan menghilang /

Tidak ada ketulusan jika berujung pada penderitaan /

Dan, penderitaan tetaplah penderitaan, tak ada keindahan yg kulihat disitu /


Dan kau, tahu apa tentang cinta ?


Cinta yang kau harapkan dan bayangkan, hanya ada di awang-awang..

Nyanyikanlah lagu cintamu dengan musikmu / Dan aku akan menyanyikan lagu cintaku dengan musikku /

Bagimu cintamu / Bagiku cintaku /


Dan sekarang, sudahkah kau puas menikmati aku ? / Karena aku harus segera pergi /

Masih jauh tempat yg harus kutuju / Masih panjang perjalananku /

Cintamu tak bisa mencegah kepergianku /

Aku harap tidak ada yg tersakiti /

Karena aku pergi untuk SESUATU yang lebih berarti…..


Cikarang, Desember 2009

FM

Catatan Untuk Ibu Di Hari Ibu



22 Desember....

Wajah itu tak mungkin aku lupakan seumur hidupku /

Tanpa lelah ia melakukan apa yg bisa ia lakukan /

Demi aku agar bisa tetap tersenyum /

Dalam hatinya hanya sebaris kalimat ini yg ia ucapkan terus menerus /

‘Kamu tidak boleh sedih nak… biarlah ibu yg menanggung kesedihan itu..’ /


Demi aku, ia sudah pertaruhkan segalanya /

Nyawa…. / Harta…. / Harga diri…. / bahkan kehormatan sekalipun /


Tak ada badai yg tak bisa ia tembus /

Kebeningan hatinya melebihi telaga surgawi /

Seribu mataharipun tak akan mampu menandingi sinar kasihnya /

Pengorbanannya adalah setulus-tulusnya pengorbanan /

Dan kelapangan hatinya, luas tujuh samuderapun menjadi tak berarti /


Wajah itu terus aku ingat /

Senandung kawih pengantar tidur itupun tetap aku ingat /

Dan, kata-kata ini…
“…. Atos natepan ?”
“…. Tuang heula atuh.. “
“…. Keun sing sabar.. “
“…. Gusti mah Maha Uninga.. “

Adalah kata-kata terindah yg pernah aku dengar.. /


Ketika ia bersimpuh dalam balutan mukenanya /

Dengarlah apa yg ia sampaikan kepada Sang Maha Kuasa /

“ Tuhanku, sembuhkanlah anakku… gantilah sakitnya dengan sehatku..” /

“ Tuhanku, maafkanlah dosa anakku… biarlah aku yg menanggung hukumanMU..” /

“ Tuhanku, bahagiakanlah anakku… biarlah aku yg menderita menghadapi ujianMU.. “/


Tak kuasa aku melihat wajah itu /

Selalu tersenyum manakala aku menangis /

Selalu menangis manakala aku tersenyum /


Bagimu, wahai sang penjaga tidurku /

Kesederhanaanmu adalah kemewahanmu /

Kesabaranmu adalah kekuatanmu /

Cinta kasihmu adalah kekayaanmu /


Janjiku, aku akan menjadi orang seperti yg engkau inginkan.. !!

( Hatur nuhun MAMAH….. salam baktos ti Aa)


Cikarang, 22 Desember 2009

FM

Catatan :

**
Kupersembahkan tulisan ini untuk Ibu-Ibu di seluruh dunia… ‘Tak ada Ibu yg tak baik’

**
“ Atos natepan ?” = “ sudah shalat ?”
“ Tuang heula atuh “ = “ Makan saja dulu “
“ Keun sing sabar “ = “ Bersabarlah.. “
“ Gusti mah Maha Uninga “ = “ Tuhan Maha Mengetahui “
Hatur nuhun = terima kasih
Salam baktos = sembah bhakti

Catatan Hati Untuk Ola


22 Mei

Anakku, Cintaku, Puteriku, Pusakaku…. Kakak Ola.

Selamat ulang tahun sayangku,
Ma’afkan ayah yang selalu memperlakukanmu sebagai anak kecil. Itu semata-mata karena ayah masih belum mau kehilangan kenangan dimana ayah melihat derai tertawa dan pelukan tangan kecilmu memeluk leher ayah.. Itu adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup ayah..

Selamat ulang tahun buah hatiku,
Ma’afkan ayah yang selalu bertanya dengan sejuta pertanyaan yang menjengkelkan. Itu semata-mata karena ayah hanya ingin menjagamu dari dunia yang penuh tipu daya ini. Apa yang harus ayah katakan kelak kepada Tuhan bila ayah tidak bisa menjaga amanahNYA yang dititipkan kepada ayah?

Selamat ulang tahun bidadariku,
Ma’afkan ayah yang selalu berharap lebih kepadamu. Itu semata-mata karena ayah sudah lebih dulu mengarungi samudera kehidupan ini. Cukup ayah saja yang terlempar oleh ombak, menabrak batu karang, terluka melawan badai. Ayah lakukan ini sebagai tebusan agar kamu tidak mengalami seperti yang ayah alami…

Jangan membenci ayah kak… suatu saat kakak akan mengerti apa yang sudah ayah lakukan.

Berilah kesempatan kepada ayah untuk menerima kenyataan bahwa kakak sekarang sudah besar, sudah tidak mau ayah peluk lagi, sudah mengidolakan sosok laki-laki lain selain ayah..

Jangan khawatir sayang… jalani hidup apa adanya karena kelak kamu sendirilah yang akan membuat keputusan. Jangan takut salah karena ayah akan membuat itu menjadi benar. Jangan takut tersandung karena ayah senantiasa akan ada untuk menopangmu. Jangan takut kalah karena ayah akan mengubah kamu menjadi seorang pemenang. Jangan takut jatuh karena ada dua tangan ayah yang akan menolongmu dan membuatmu bangkit kembali. Hadapi hidup ini dengan penuh keberanian…

Hanya ini yang bisa ayah berikan untuk ulang tahun kakak..


Ayah,

Isra' Dan Mi'raj


Catatan:
** Tulisan ini menjadi ‘hutang’ kepada diriku sendiri dan kepada temanku Justin Candra untuk menulis pendapatku tentang Isra’ dan Mi’raj.
** Karena ini pendapatku, maka kebenaran tentang tulisan ini sudah tentu sangat subyektif. Untuk itu, segalanya aku serahkan kepada pembaca.
** Sebisa mungkin, aku ambil beberapa referensi sebagai penunjang agar argumentasi yg digunakan mempunyai sumber pustaka.


Sebagai sebuah peristiwa sejarah, Isra’ dan Mi’raj diabadikan dalam Kitab Suci umat Islam Al-Qur’an. Surat Al-Israa’ (QS 17:1) “ Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-NYA pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Serta di surat lain An Najm (QS 53:13-18) “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratul Muntaha. Didekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.”

Konon, peristiwa ini dilatarbelakangi dengan dua peristiwa yang sangat mengguncangkan hati Sang Nabi, yaitu meninggalnya isteri tercinta, Khadijah dan paman sang pelindung beliau yang menjadi benteng tangguh dari serangan dan terror kaum Quraisy yang menolak ajaran beliau saat itu. Rupanya Tuhan tidak membiarkan hambaNYA yang terpilih ini gundah gulana, kepadanya-lah risalah-risalah Ilahi harus disampaikan kepada umat manusia, Muhammad masih menyandang tugas kenabian yang harus dia selesaikan, dia tidak boleh melupakan itu meski dia didera dengan cobaan yang maha dahsyat yaitu berpulangnya 2 orang yang sangat berperan penting dalam mendukung dia dalam melaksanakan tugas-tugas kenabian.

Maka, terjadilah peristiwa sejarah yang agung ini. Jibril diutus untuk membawa Rasul Agung ini ‘berwisata’ untuk membangkitkan kembali motivasi dan mental Muhammad yang sedang ‘down’ saat itu. Peristiwa ini menjadi fenomenal karena pelakunya adalah seorang nabi didampingi dengan seorang malaikat, jadi ini bukanlah ‘wisata’ biasa, ini ‘wisata’ yang sarat dengan kemukjizatan yang tidak masuk akal bagi manusia biasa. Tuhan, Sang Penguasa Bumi dan Langit, ingin mempertontonkan kekuatan dan kekuasaanNYA kepada Muhammad, nabi yang IA pilih untuk menyampaikan pesan-pesanNYA kepada makhlukNYA.

Dalam buku ‘Terpesona di Sidratul Muntaha’ karya Agus Mustofa, dipaparkan bahwa sebenarnya dua peristiwa Isra’ dan Mi’raj ini walaupun terjadi secara simultan tetapi sejatinya itu adalah dua peristiwa yang berbeda secara metodologi, itu terbukti dengan pengabaran peristiwa ini di dua surat terpisah dalam Al-Qur’an. Isra’ di dalam surat Al-Israa’ sedangkan Mi’raj di dalam surat An Najm seperti yang tercantum pada awal tulisan ini. Secara ringkas digambarkan bahwa, Isra’ adalah perjalanan malam hari dari Mesjidil Haram di Mekah ke Mesjidil Aqsha di Palestina hanya beberapa menit saja. Seperti yg saya ingatkan, bahwa peristiwa ini sarat dengan kemukjizatan karena memang Tuhan sedang mempertontonkan kekuasaanNYA. Tetapi Tuhan memberikan ruang bagi makhlukNYA yang berakal untuk mencari hikmah dari kejadian ini, untuk itu beberapa ahli dan ulama mencoba mendekati pendekatan ilmiah. Pada zaman itu belum ada pesawat jet atau express train, yang ada adalah menunggang unta kalau melakukan perjalanan jarak jauh.

Jarak antara Mekah dan Palestina yang ditempuh jika menunggang unta akan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Sehingga bila Muhammad menempuh dengan beberapa menit saja tentu dengan kecepatan yg sangat dahsyat. Kecepatan yang dianggap paling cepat di dimensi dunia ini adalah cahaya, mungkinkah kecepatan itu yg dialami Sang Nabi ? Mungkin saja, kenapa tidak ? teori tentang ini baru ditemukan abad ke 20 oleh Einstein dengan rumus E = m C² bahwa suatu materi padat yg mempunyai massa bisa menjadi energi bila menempuh kuadrat kecepatan cahaya. Kalau begitu siapa yang membuat kecapatan dahsyat itu ? itulah peran yg dijalankan oleh Bouraq dan Jibril. Secara fiksi perpindahan materi yg ditandai dgn perubahan wujud ke dua tempat yg terpisah jauh, bisa dilihat dalam film ‘star treck’ atau sejenisnya. Perpindahan itu dilakukan dalam tabung energi, itulah mungkin mengapa peristiwa ini terjadi dari mesjid ke mesjid. Mesjid adalah tabung energi super dahsyat..!

Mengapa ke Palestina ? karena disinilah Muhammad diajak untuk menapak tilas tentang sejarah ajaran yg ia bawa, bahwa beliau meneruskan ajaran dan tugas kenabian seperti yg dilaksanakan oleh nabi-nabi sebelumnya.

Lalu bagaimana dgn Mi’raj ? dalam dunia astronomi, yang disebut langit pertama itu berisi 200 milyar galaksi yg masing galaksi berisi 100 milyar bintang dan planet. Jarak terdekat saja dari bumi adalah galaksi bima sakti sejauh 25 ribu tahun cahaya, artinya walaupun Muhammad menunggangi Bouraq yang menempuh kecepatan setara kecepatan cahaya dibutuhkan waktu 25 ribu tahun utk mencapai galaksi terdekat ini, belum galaksi-galaksi lain yg jumlahnya milyaran, dan ini baru lapisan langit pertama, sedangkan langit pertama adalah satu butir pasir dari hamparan padang pasir lapisan langit kedua, dan lapisan langit kedua adalah satu butir pasir dari padang pasir langit ketiga, begitu seterusnya sampai langit ke tujuh. Sampai di langit ke tujuh inilah digambarkan perjalanan Muhammad berujung. Apakah rumus Einstein itu bisa berlaku disini ?

Fakta inilah, yang menyebabkan ada dua arus pendapat bahwa Muhammad mengalami Mi’raj dengan badan fisiknya, sedangkan pendapat lain (termasuk saya) meyakini bahwa perjalanan Mi’raj Nabi adalah bukan dalam dimensi fisik, tetapi perjalanan spiritual tubuh energi (eternal body) Muhammad dalam menembus dimensi2 ketuhanan yang disimbolkan dengan lapisan langit. Bagi Sang Nabi Muhammad SAW yang suci tidak ada bedanya wujud fisik dan wujud spiritnya, artinya apa yang dialami dalam Mi’raj beliau seolah-olah terjadi seperti beliau dalam dunia fisiknya.

Saya tidak akan membahas peristiwa Mi’raj ini lebih dalam, karena memang tidak mudah untuk dijelaskan. Saya ingin menjawab pertanyaan diri saya sendiri : Apakah Isra’ dan Mi’raj adalah hak yang diberikan Tuhan ‘hanya’ untuk Muhammad seorang ? Jawabannya adalah ya dan tidak!, hak yang diberikan Tuhan, apapun itu, kepada Muhammad, bisa juga diberikan kepada manusia lainnya, ASAL manusia itu sudah bisa menjadi seorang “Muhammad”… tetapi bagi kita umat beliau, yang harus kita akui levelnya jauh sekali dibawahnya, kita masih bisa menikmati hak Mi’raj sesuai dengan kemampuan dan level kita. Kapan itu ? Janji Tuhan untuk memberikan hak Mi’raj itu disampaikan melalui ucapan Sang Rasul Muhammad SAW “Mi’rajnya orang mukmin adalah pada waktu shalat”. Itulah sebabnya, peristiwa Isra’ dan Mi’raj selalu dikaitkan dengan perintah shalat.

Sebagai penutup, saya ingin menampilkan kutipan dari seorang ilmuawan muslim bernama Abdul Karim Al Jaili dalam bukunya yang fenomenal ‘Insan Kamil’ terkait masalah ini. “ Ketahuilah, sejatinya Sidratul Muntaha itu adalah penghujung (muara) tempat dan puncak kedudukan, yang bisa digapai makhlukNYA dalam meniti jalan Tuhan, tempat setelah Sidratul Muntaha adalah Khusus untul Al Haq.. “


Wallahualam.. hanya Tuhan yang Maha Mengetahui kebenaran sejati.

Cikarang, 22 Juli 2009

Penulis,


Faisal Mahbub

Curahan Hati Sang Iblis



Panggil aku Azzazil, atau panggil aku Lucifer, atau lebih mudahnya panggil saja aku Iblis… kalian mungkin lebih mengenal nama ini.

Kepada kalian, wahai manusia-manusia , sudahkah kalian mengenaliku dengan baik ? sedangkan aku sangat mengenali kalian sejak kalian akan diciptakan oleh Tuhanku…

Aku lah sang Iblis, yang berani menentang keputusan Tuhanku manakala DIA berkehendak untuk menciptakan kalian. Aku mencintai Tuhanku lebih dari siapapun… Aku tidak akan rela, selamanya, bila ada makhluk lain yang merendahkan Keagungan NamaNYA.

Iya..!! aku tegaskan kepada kalian, bahwa aku akan berusaha untuk menggoda dan menyesatkan kalian… dengan segala daya dan kemampuanku yang aku dapatkan dari Tuhanku atas pengabdianku kepadaNYA. Di depan Tuhan aku bersujud, tetapi terhadap manusia tidak akan pernah.

Dan sekarang, lihatlah manusia-manusia bodoh di sekeliling kalian… dengan mudahnya mereka menyebut DEMI ALLAH untuk menutupi perilaku busuknya, dengan gampang mereka teriakan ALLAHU AKBAR untuk merusak dan menghilangkan nyawa sesamanya. Terbuktilah sudah kekhawatiranku… Teganya kalian merendahkan Nama Tuhanku, sedangkan aku sendiri yang selalu kalian timpakan tuduhan sebagai biang kerok, tidak sedikitpun berani untuk melakukan seperti yang kalian lakukan.

Segampang itukah kalian menyalahkanku atas dosa-dosa kalian…

Kalian menyangka bahwa aku adalah makhluk terhukum, tidak jadi masalah bagiku kalau pengetahuan kalian baru sampai disitu… Tetapi, ingin aku beritahu kalian, ‘hukuman’ itu aku terima sebagai ‘tugas’ dari Tuhanku yang harus aku jalankan.

Tidaklah kalian sadar, tidak ada kuasa yang bisa melebihi kuasaNYA. Untuk melenyapkan diriku saja itu semudah kedipan mata. Tetapi, DIA membiarkan aku hidup untuk alasan yang tidak akan pernah kalian ketahui….

Huahuahahahaha… bagaimana kalian akan tahu tentang rahasia-rahasia Tuhan, kalau kalian sendiri sibuk dengan urusan tiada guna. Urusan2 yang hanya berpikir bagaimana mencari keuntungan pribadi, dengan menghalalkan segala cara, mengorbankan sesama, kalian lindas sendiri saudara-saudara kalian yg lemah.

Aku ingatkan, bukankah kalian telah mengikatkan diri dengan perjanjian terhadap Tuhan, sebagaimana diriku mempunyai perjanjian denganNYA.

Segampang itukah kalian menyalahkanku atas dosa-dosa kalian…

Kalian hidup di alam penuh cahaya tetapi kalian memilih menjumpaiku di alam kegelapan, begitu mudahnya kalian terpedaya..

Sementara aku, inilah rumahku yang dipilihkan Tuhan untukku… Akulah sang penguasa alam kegelapan dan sama sekali tidak tertarik dengan alam kalian, karena itu bukan rumahku.

Akulah jalan yang harus kalian hadapi sebelum kalian bertemu dengan SANG MAHA SUCI, manusia kotor seperti kalian tidak layak untuk bersanding denganNYA.

Akulah penghalang bagi kalian dalam upaya kalian menghampiri pintu rumahNYA, untuk itu kalahkanlah aku…

Kalahkanlah aku, seperti Muhammad Sang Nabi itu mengalahkanku.. !!

Lemparilah aku, seperti bapak dan anak, Ibrahim dan Ismail, melempariku.. !!

Hempaskan diriku, seperti Jesus, laki-laki dari Nazareth itu menghempaskanku.. !!

Tolaklah aku, seperti Siddartha sang pangeran itu menolakku mentah-mentah.. !!

Lawanlah aku, seperti para pemberani-pemberani yg sudah berani melawanku.. !!

Terhadap manusia-manusia suci dan pemberani ini, aku tidak berdaya… firman2 suci yang keluar dari mulut suci mereka dapat menghanguskanku, berbeda dengan mulut2 kalian yg dengan gampang mengutip ayat2 suci dgn penuh kemunafikan, aku bahkan bisa tertawa penuh kegelian…

Segampang itukah kalian menyalahkanku atas dosa-dosa kalian…

Terakhir, aku ingatkan kepada kalian, bahwa di dunia ini saja kalian bisa menyalahkanku tetapi kelak ketika kalian berhadapan langsung dengan Tuhan yang Maha Kuasa, kalian TIDAK BISA lagi menyalahkanku atas dosa-dosa kalian.


Cikarang, Desember 2009.

FM

Tuhan, versi The Beatles



JOHN LENNON:
Aku percaya Tuhan itu layaknya ruang sumberdaya listrik, tempat tenaga listrik disimpan, seperti stasiun pembangkit listrik. Dan Tuhanlah sumber tenaga paling utama, dan Tuhan tidak baik atau tidak buruk, kiri, kanan, hitam, atau putih, Tuhan ya Tuhan. Kita menampung tenaga itu dan memakainya sesuai dgn keinginan kita. Sebagaimana halnya listrik bisa membunuh orang di kursi listrik, listrik juga bisa menerangi ruangan dengan cahayanya. Menurutku, Tuhan seperti itu.

PAUL MC CARTNEY:
Dalam kehidupan dan segala macam hal yg telah kulalui, aku meyakini kebaikan, kebajikan. Secara umum kupikir yg telah dilakukan orang-orang melalui agama adalah mempersonifikasikan kebaikan dan keburukan, karena itu, 'good' menjadi 'God' dgn membuang satu huruf 'o', dan 'evil' menjadi 'devil' dgn menambahkan satu huruf 'd'. Itulah teoriku tentang agama.

GEORGE HARRISON:
Jika Tuhan ada, aku ingin melihatNYA. Menurutku, meyakini sesuatu tanpa bukti tak ada gunanya. Melalui kesadaran serta meditasi Krishna kau benar-benar bisa memperoleh persepsi tentang Tuhan. Kau sungguh-sungguh bisa melihat Tuhan dan mendengarNYA, bermain bersamaNYA. Ini mungkin terdengar aneh, tapi Tuhan sungguh ada di sana bersamamu.

RINGO STARR:
Aku tak mau menghadiri upacara penguburan karena aku tak meyakini hal-hal seperti itu. Aku sepenuhnya yakin bahwa arwahmu telah pergi begitu jasadmu dimasukkan ke dalam mobil jenazah. Ia ada di atas sana atau entah dimana. Aku yakin... sering kali aku tak sabar untuk cepat-cepat pergi.


FM

Sabtu, 17 Juli 2010

Natal Di Mataku



Maria terduduk lesu, pucat wajahnya belum pula menghilang. Sampai saat itu, ia masih tak percaya apa yg sudah ia alami. “mana mungkin….. mana mungkin…” hatinya terus menerus memberontak. Wanita saleh ini tak kuasa menerima sebuah kenyataan… “Tuhanku.. Engkaulah pelindungku… kuatkanlah aku…” Hanya kata-kata inilah yang bisa ia ucapkan. Kedua matanya yang indah itu terbalut dengan genangan air yg tak mampu ia cegah, perlahan mengalir… menetes…. Dan Maria, ia biarkan takdirnya terjadi seperti air mata itu terjadi.

Masih terbayang jelas peristiwa yang tak mungkin ia lupakan seumur hidupnya. Ketika ia sedang berjalan seorang diri, menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Tiba-tiba, muncul dihadapannya sesosok manusia dalam bentuk yang sempurna. Gagah tapi sinar matanya memancarkan kelembutan… Wajahnya elok rupawan tanpa cela… Senyumnya mengartikan lautan kasih… Ia adalah Jibril itu.

Maria tersentak kaget bukan kepalang. Sesaat, ia jaga keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh. Ia memberanikan diri untuk berkata,

“Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”.

Sosok rupawan itu membalas keterkejutan Maria,

“ Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

Maria pun berkata,

“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”
Ya, Maria hanya seorang wanita polos biasa. Yang ia tahu, seorang anak hanya bisa dilahirkan oleh seorang perempuan yang sudah bersuami.

Tetapi, Jibril berkata,

“Demikianlah. Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagiKU; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan’”.


Akhirnya, Maria menyerah. Ia menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari ‘suatu perkara yang sudah diputuskan’ itu. Ia menyadari bahwa Tuhan sudah memilihnya untuk sebuah rencana AgungNYA. Bulat sudah, ia akan menjalankan takdir yang akan dijalaninya.

“Maka, Maria mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya ke tempat yang jauh”



Hari berlalu, bulan berlalu… Maria menjaga kandungan dengan nyawanya. Sesekali ia menyapa bayi yang dikandungnya,
“Sedang apakah engkau wahai anakku ?”
“Sungguh, ibumu sudah melihat, jika kelak engkau sudah lahir ke dunia ini, engkau tidak akan mudah menjalani hidup ini. Engkau adalah anak istimewa… Engkau adalah pilihanNYA… Bersabarlah ya nak…. Hanya Tuhan lah yang akan jadi pelindungmu.” Sesekali pula, Maria senandungkan kidung pujian kpd Tuhan untuk ia perdengarkan kpd anak yang dikandungnya itu.

Dan, tibalah hari yang dinantikan itu….

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”.

Rintihan Maria menembus langit, mengguncang arasy Tuhan, maka turunlah Jibril Sang Pembawa Firman,

Maka Jibril menyerunya dari tempat rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.”

“Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yg masak kepadamu.”

“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: ‘sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.”

Dan, lahirlah bayi manusia suci itu. Bayi inilah kelak yang akan membawa kabar gembira untuk umat manusia… Bayi inilah kelak akan membebaskan umat manusia dari kehancuran moral… Bayi ini kelak akan menebus dengan pengorbanan dirinya demi menyelamatkan umat manusia…. Bayi ini kelak menjadi Raja di Kerajaan Surga.
Bayi ini adalah ISA AL-MASIH atau,
Bayi ini adalah JESUS CHRIST atau,
Bayi ini adalah YESUS KRISTUS.


Cikarang, Desember 2009

FM

Catatan dari Penulis:

Tulisan ini hanya menampilkan sisi pandang penulis yang seorang muslim terhadap kisah kelahiran Isa Al-Masih/Yesus Kristus, yang saat ini akan dirayakan oleh umat Kristiani sebagai Hari raya Natal. Kisah dalam tulisan ini bersumber dari Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an dalam Surat Maryam Ayat 16 – 26.

Tujuan saya membuat tulisan ini adalah sekedar ikut menyampaikan kabar, seperti yang sudah dilakukan oleh para pendahulu saya, bahwa begitu besar penghormatan umat Islam terhadap Nabi Isa Al-Masih/Yesus Kritsus. Nabi ini dipercaya sebagai salah satu Nabi Pilihan di antara para nabi2 lainnya bersama Nabi Ibrahim/Abraham, Musa/Moses, Daud/David, dan tentunya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi penutup pembawa risalah Tuhan.

Untuk itu, tidak perlu ada rasa saling bermusuhan di antara umat beragama karena tidak ada agama di muka bumi ini yang mempunyai Tuhan sendiri. Semua umat beragama, semua umat manusia di muka bumi ini, sesungguhnya HANYA menyembah SATU TUHAN. Tuhan Yang Maha Esa lah yang menciptakan agama-agama yang beragam ini untuk kepentingan makhlukNYA, agar saling mengenal dan saling tolong menolong.

Saya dedikasikan tulisan ini kepada saudara-saudara umat kristiani yang sedang merayakan Hari Raya Natal.

SELAMAT NATAL 2009 DAN TAHUN BARU 2010

FM

Kamis, 15 Juli 2010

Nyepi Bukan Sepi, Bukan Pula Kesetiaan



Nyepi bukanlah sepi, bukan pula kesepian. Nyepi adalah sebuah kerja spiritual yang tercipta dari sebuah proses berpikir (tafakur). Konon, sekitar abad ke 8 Masehi seorang raja di India bernama Kaniska I sangat tertarik dengan suku bangsa Saka yang berkarakter anti kekerasan, lebih suka berdamai daripada berperang. Sementara sang raja Kaniska I tak henti-hentinya terus berperang, yang walaupun bisa memenangkan setiap peperangan tetapi tidak membuat hatinya tentram. Rupanya, tidak ada ketenangan dan kedamaian bisa dilahirkan melalui peperangan. Akhirnya sang raja Kaniska I menghentikan kebijakan militeristiknya dan mengganti dengan hubungan persahabatan penuh damai dengan Negara-negara tetangga. Saat itulah dimulai ditetapkannya tahun baru Saka untuk mengabadikan suku bangsa Saka sebagai inspirator perdamaian.

Dengan semangat ketenangan dan kedamaian inilah, umat Hindu Bali merayakan pergantian tahun baru Saka ini dengan Nyepi. Melakoni laku tapa terhadap aktivitas kehidupan dalam rentang waktu tertentu. Kerinduan akan ketenangan dan kedamaian ini adalah sifat fitrah manusia. Jauh sebelum itu umat Yahudi menetapkan hari Sabtu (Sabbath) sebagai hari “nyepi”nya mereka. Kemudian umat Islam menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai waktu yang dianjurkan untuk berinstropeksi diri, walaupun masih diperbolehkan beraktivitas tetapi pada bulan ini umat muslim dituntut untuk mengekang dan mengendalikan hawa nafsu.

Nyepi adalah simbol. Tidak makan dan minum adalah isyarat agar kita tidak selalu mengikuti hawa nafsu manusiawi. Bersabar menerima takdir harus dilatih dengan bersabar menahan lapar. Tidak menyalakan api adalah isyarat untuk tidak menyalakan api didalam jiwa kita. Kesombongan, kedengkian dan kemarahan adalah sifat hawa nafsu yang dicitrakan dengan api. Ingatlah pada kisah langit tentang penolakan Iblis bersujud kepada Adam. Iblis adalah citra hawa nafsu yang terbuat dari api. Tidak bepergian adalah isyarat untuk kita selalu ingat darimana kita berasal. Kita adalah makhluk ciptaan dan akan kembali kepada Sang Pencipta. Tidak melakukan hiburan adalah isyarat bahwa disitulah tempat dimana manusia sering lupa akan kesejatian dirinya.

Demikianlah, nyepi bukanlah sepi bukan pula kesepian. Nyepi adalah semangat hidup. Semangat hidup itu ada pada diri kita semua.

Selamat merayakan Hari raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1931 M.

Terompet Berumbai Emas



"Mak... beliin aku terompet, spt teman2ku.. yg berumbai emas.."
"Duh nak.. terompet yg begitu mahal, nanti saja minta bapakmu buatin ya.."
"Gak mau mak.. buatan bapak suaranya tidak keras, tidak ada rumbai emasnya.."
"iya nak emak tahu.. sudahlah kamu masih demam, sakitmu makin parah.. beristirahatlah.."
"Aku mau tidur, tapi emak harus berjanji beliin aku terompet yg berumbai emas itu.."
"Emak gak bisa janji nak.. tapi mudah2an ya.. sekarang tidurlah anakku.."

Duh.. Gusti Pangeranku.. apakah aku harus memohon kepadaMU hanya untuk sebuah terompet berumbai emas? tetapi memang aku tidak bisa apa2 lagi.. Aku mencoba bersabar dengan kemiskinanku.. Aku senantiasa bersyukur dg penghasilan suamiku yg seorang pemulung.. tapi aku merasa jadi seorang ibu yg tak berguna melihat sesosok tubuh lemah, darah dagingku sendiri, sedang melawan penyakitnya sendiri dan dari mulut mungilnya hanya ingin dibelikan terompet berumbai emas.. Oh Yang Widi..

"Assalaamualaikum.."
"Ah bapak.. syukurlah"
"Bagaimana keadaan anak kita bu..?'
"Makin parah pak.. tadi dia minta dibeliin terompet berumbai emas katanya.."
"Seandainya tadi tidak ada razia, mungkin aku masih bisa membawa uang dan membelikan apa yang dia minta, tapi tak apalah.. aku pergi lagi bu.. aku akan PULANG dengan membawa terompet berumbai emas itu.."
"Makan dulu pak, tunggu hujan berhenti dulu pak.. hari sudah larut, bapak mau pergi kemana?"
"Entahlah bu.. bapak akan merasa berdosa kalau ini menjadi permintaan terakhirnya.."
"Kalau begitu pakailah jaket coklat itu, walaupun sdh lusuh tapi masih bis digunakan agar bapak tidak kedinginan.."

DUA JAM BERLALU..
Di sebuah sudut jalan, ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi sesosok tubuh berdarah, dingin dan kaku..
"kasihan.. korban tabrak lari.." demikian orang2 itu bergumam.
Dan tubuh yang tergeletak itu berjaket cokelat lusuh dan di tangan kanannya tergenggam erat sekali, sebuah terompet berumbai emas..


Cikarang, Akhir Desember 2008

(Untuk anak2 ku Ola, Icha dan Elmo... Selamat Tahun Baru)

Mengenang Sang Rasul Agung



Ia laki-laki sederhana, tapi alam tak sanggup menampung kekayaan bathinnya.
Ia manusia biasa, tapi ‘jiwa’nya sungguhlah luar biasa.
Ia suka berbicara, tapi setiap kalimatnya adalah obor penerang.
Ia suka makan, tapi berpuasa lebih disukainya.

Ia juga seorang pecinta wanita, tapi mencintai umatnya melebihi segalanya.
Ia manusia masa lalu, tapi visinya jauh ke depan melewati ruang dan waktu.
Ia diberi kuasa untuk menghukum, tapi ia lebih suka untuk memaafkan.
Ia sudah teruji kesabarannya, tapi kerap ia meneteskan air mata kesedihan…..

Baginya, ia sudah menemukan apa yang selama ini ia cari…
Siapa Tuhanku ?
Siapa Diriku ?

Ia harus tunaikan tugas suci ini, meski nyawa selalu dibayangi ujung pedang.
Ia harus kembalikan derajat manusia, meski caci-maki kerap ia rasakan.
Ia harus luruskan kembali perjalanan manusia ke arah yang benar.
Ia harus teruskan tugas2 pendahulunya yang belum terselesaikan.

Muhammad Sang Rasul…..
Penunggang unta, penguasa alam manusia….
Terpujilah engkau wahai sang nabi bijak bestari…
Shalawat dan salam untukmu wahai sang kekasih….


Cikarang, 27 Februari 2010

FM

Menakar Pemimpin Bangsa



Tulisan ini lahir dari rasa kerinduan akan lahirnya sesosok pemimpin bangsa Indonesia yang sangat ideal. Karena hasil pemilu menghasilkan partai-partai peraih suara yang significant yang ‘itu-itu juga’, maka figur yang akan memimpin bangsa ini sudah pasti ‘itu-itu juga’. Maka, kerinduan tinggal hanya kerinduan. Jadilah tulisan ini hanya sekedar berandai-andai…

Walaupun sosok pemimpin sejati itu sangat dibutuhkan dan didambakan semua orang, jangan berharap kita dengan mudah menemukannya. Ia bukanlah oxygen, yang dibutuhkan setiap orang tetapi dengan gampang bisa didapatkan. Ia bukanlah air, yang diperlukan untuk hidup tetapi keberadaanya berlimpah ruah di bumi ini. Ia adalah sebuah nilai yang harus dicapai melalui perjuangan. Ia adalah harta karun tersembunyi yang bisa ditemukan melalui cara memecahkan kode dan sandi rahasia.

Sejarah dunia telah melahirkan pemimpin-pemimpin besar, memang tidak banyak, tetapi bolehlah mereka dijadikan cermin oleh mereka yang bercita-cita jadi pemimpin besar. Jangan tanggung-tanggung, kalau mau jadi pemimpin jadilah pemimpin besar. Bukankah cita-cita itu harus digantungkan setinggi langit?. Ada ucapan dari Nabi Agung Muhammad SAW bahwa “seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya”, itu juga berkonotasi “seorang pemimpin sejati adalah cermin bagi pemimpin sejati lainnya”.

Mari kita lihat nama-nama ini yang sudah disepakati oleh ahli sejarah sebagai pemimpin sejati, pemimpin hebat di zamannya :

Sejujurnya, pikiran saya tertuju kepada sebuah nama yang pantas diposisikan paling layak dijadikan contoh pemimpin sejati. Ia lah seorang manusia terpilih, Muhammad SAW, hal ini disepakati juga oleh seorang sejarahwan barat, Michael Hart, yang menempatkan Muhammad pada urutan no.1 dalam bukunya “100 Tokoh Dunia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa”. Tetapi, pandangan subjektif tentu mengemuka mengingat saya adalah seorang muslim, sudah pasti memprioritaskan Junjungannya sendiri. Untuk menetralisir pandangan ini, saya sengaja tidak membahas lebih lanjut tentang beliau. Saya akan menampilkan figur dua orang sahabat beliau, Umar dan ‘Ali, yang dalam kiprah kepemimpinannya tidak terlepas dari ajaran Sang Nabi. Saya ingin menegaskan bahwa pemimpin hebat, pemimpin sejati, tidak hanya lahir dari kelompok yang berlatar belakang Islam saja. Seperti berikut ini;

King David (Daud a.s.), adalah seorang raja juga nabi yang memimpin bangsa Yahudi Kuno yang masih bertauhid mengalahkan penguasa Palestina, Goliath, yang waktu itu masih berkepercayaan paganisme. Daud ini-lah yang berhasil membangun kota suci Jerusalem menjadi mercu suar ajaran monotheisme. Apa kehebatan David (Daud a.s.) ini? Kepada David (Daud a.s.) inilah, Tuhan menawarkan kekayaan dunia yang melimpah tetapi dia menolak. David (Daud a.s.) lebih memilih untuk tetap dekat dengan Tuhan. Memelihara dan mengajarkan ayat-ayat suci Tuhan dalam Kitab Suci Zabur (Mazmur). Berkah kekayaan dunia itu akhirnya diwariskan kepada sang anak, King Solomon (Sulaeman a.s.).

Umar bin Khattab, adalah sahabat dekat Nabi Muhammad SAW, Khalifah ke dua Islam, berwatak tegas. Apa yang bisa kita contoh dari kepemimpinan beliau? Pada masa kepemimpinan Umar, Islam mencapai puncak kejayaannya dengan berhasil menaklukan dua bangsa super power masa itu, Romawi dan Persia. Di tangan Umar lah kunci kekuasaan dan kekayaan dua bangsa besar itu dipegang. Tetapi apakah berdampak kepada kehidupan pribadi Umar? Dikisahkan, setelah penaklukan atas bangsanya penguasa Persia waktu itu bermaksud untuk mengunjungi sang Khalifah di Madinah dalam rangka menyerahkan kunci kota sebagai tanda pemindahan kekuasaan atas bangsa Persia ke tangan Islam. Setibanya di Madinah, penguasa Persia kebingungan karena tidak menemukan istana tempat bersemayamnya para pemimpin sebuah bangsa. Apa yang dibayangkan dalam kepalanya, bahwa khalifah Islam tentu berkantor di sebuah istana megah luluh sudah. Dan ia makin terhenyak manakala mendapatkan kenyataan menemukan Sang Khalifah sedang istirahat di atas tikar butut di pelataran Mesjid Nabi yang beratap pelepah daun kurma. Tidak ada mahkota emas dan jubah sutera kebesaran, yang ada hanya pakaian gamis biasa dengan beberapa tambalan disana-sini dan sebuah cambuk yang tak pernah lepas dari tangan beliau.

‘Ali bin Abu Thalib, Sahabat sekaligus kerabat dekat Rasulullah, Khalifah ke empat Islam. Dikenal sangat jenius, tegas tetapi beliau sangat pragmatis dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan umat. Apa kehebatan ‘Ali dalam hal kepemimpinan? ‘Ali tidak mengistimewakan seseorang dalam hal pembagian harta baitul mal. Antara seorang sahabat yang ikut berjuang bersama Rasul dalam peperangan dengan rakyat biasa diberikan hak yang sama. Begitupun, dalam hal mengangkat pembantu dalam pemerintahan, ‘Ali sangat teguh memegang amanat Rasulullah untuk tidak memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan. Kebijakan ini diberlakukan kepada Talhah dan Zubair ketika masing-masing meminta jabatan gubernur, tetapi dengan tegas ‘Ali menolak. Padahal, Talhah dan Zubair adalah dua sahabat dekat Rasulullah yang melindungi beliau pada waktu terjadi serangan balik kaum Quraisy dalam perang Uhud. Ada lagi, walaupun ‘Ali adalah seorang Khalifah tetapi beliau sangat patuh dengan hukum. Ini dibuktikan ketika beliau berperkara dengan seorang Yahudi tentang baju perang beliau yang hilang dan ditemukan di toko orang Yahudi tersebut. Tanpa sungkan-sungkan beliau duduk sejajar dengan orang Yahudi itu menerima keputusan hakim. Dan ‘Ali dinyatakan kalah dalam perkara hukum tersebut. Beliaupun menerimanya dengan lapang dada.

Mahatma Gandhi, pemimpin perlawanan rakyat India melawan imperialis Inggris. Apa hebatnya Gandhi? Gandhi adalah seorang terpelajar, seorang intelektual, lulusan sekolah hukum di Inggris. Hatinya ikut menderita manakala melihat penderitaan rakyat India di bawah kekuasaan penjajahan Inggris. Ia lemparkan ke tong sampah segala atribut advokat yang ada pada dirinya, yang semestinya bisa menghasilkan kekayaan buat dirinya. Ia pimpin rakyat India untuk melawan penjajahan. Dan hebatnya, keberhasilan revolusinya dengan cara tanpa kekerasan. Gandhi sudah memberi bukti bahwa kekuatan hati tidak bisa dirontokan oleh kekuatan senjata.

Lalu, sejarah Nusantara pun mencatat pemimpin-pemimpin hebat. Sebut saja Sri Jayanasa, pendiri kerajaan Sriwijaya yang wilayah kekuasaannya meliputi semenanjung Malaka sampai Tanah Genting Kra. Konon, pada masa Sriwijaya sudah dilaksankan hubungan diplomatik sampai ke Timur Tengah. Kemudian, ada Hayam Wuruk. Raja Majapahit yang termasyhur. Dalam kitab ‘Negara Kerthagama’ disebutkan bahwa pada masa ini lah Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan berhasil mempersatukan wilayah-wilayah di Nusantara. Dan pada masa ini pula rakyat mencapai kesejahteraan dengan istilah yang terkenal Gemah Ripah Loh Jinawi.

Terus bagaimana dengan para founding father kita? Tentu saja kita bisa menyebut mereka pun adalah para pemimpin hebat yang patut diteladani. Soekarno, Hatta, Muh. Yamin, Tan Malaka, Ki Hajar Dewantara adalah sebagian contoh pemimpin yang berjuang tanpa pamrih, berjuang tanpa memikirkan kekayaan pribadi. Sikap hidupnya yang sederhana bukan sebagai penghalang bagi mereka untuk melahirkan pikiran-pikiran brillian.

Dari berbagai nama yang sudah saya tampilkan, adakah kesamaan di antara mereka yang menjadikan mereka menjadi pemimpin sejati? Ada! Tanpa melihat latar belakang ras, suku, dan agama, mereka adalah pemimpin-pemimpin yang berjiwa spiritual tinggi. Tidak hanya dalam tingkat wacana saja, tetapi mereka manifestasikan ke dalam kehidupan pribadinya. Mereka tetap hidup sederhana meskipun kekuasaan ada di tangan mereka, hanya pribadi-pribadi unggul saja-lah yang mampu mencapai level ini. Bagi mereka, rakyat lah yang harus diutamakan. Dalam pemikiran seorang pemimpin sejati, dengan melayani rakyat berarti memegang amanah Ilahi. Dengan memegang amanah Ilahi berarti mengikuti perintah Tuhan yang berarti melayani Tuhan. Inilah nilai-nilai Spiritual yang dibutuhkan seorang pemimpin bangsa.

Dalam konteks Indonesia yang sedang menentukan pemimpin bangsa ke depan, serta menilik hasil perolehan pemilu 2009 yang baru lalu, nampaknya masih harus sedikit bersabar untuk menantikan pemimpin berjiwa spiritual tinggi, berperilaku hidup sederhana, yang mampu membawa negeri ini keluar dari berbagai krisis yang seolah-olah terus menerus menghantam tanpa henti. Memang tidak gampang.

Ahh.. andai saja….


Merdeka!


Faisal Mahbub

Catatanku untuk Sang Maestro


Rabu, 30 Desember 2009, pukul 18.45 WIB, bumi berhenti berputar sejenak. Telah berpulang “anak semua bangsa” KH. Abdurrahman Wahid ke pangkuan Sang Maha Pencipta. IA yang menciptakan makhlukNYA, IA pula yang akan mengambil kembali makhlukNYA…

Gus Dur, inilah panggilan akrabnya. Sebuah panggilan yang berkonotasi religius, sakral dan tak bisa disentuh tetapi Gus yang Dur ini tidaklah demikian. Jika masyarakat memberikannya gelar ‘Kiai’, jelaslah ia seorang religius. Ditambah dengan latar belakang keluarga, pendidikan, dan lingkungan sekitarnya makin kita paham bahwa dunia religi (dalam hal ini Islam) adalah dunia yang tidak bisa dipisahkan darinya. Tetapi, religiusnya Gus Dur malah bisa dirasakan oleh semua golongan dan agama. Ini kehebatan awal yang ingin saya sampaikan di sini.

Gus Dur, seorang religius tetapi ia berpikir merdeka. Hanya orang-orang yang berpikir picik lah yang menilai rendah bahkan menghujat pikiran-pikiran dan ide-ide keagamaannya. Sebuah kenyataan pahit memang, orang yang hanya tahu ‘satu-dua’ ayat suci sudah berani berkata tidak pantas terhadapnya. Terhadap orang-orang seperti ini, aku ibaratkan, seorang tukang batu yang ditanya tentang ciri-ciri berlian, ia akan jawab kasar dan hitam. Tukang batu hanya tahu tentang batu saja.

Gus Dur, sudah menampilkan citra Islam yang bisa diterima semua umat beragama yang ada di Indonesia dan Dunia. Ia tegakkan bendera Islam yang ‘rahmatan lil ‘alamiin’. Ia yang memperindah wajah Islam di Indonesia menjadi lebih ramah dan bersahabat. Ia seorang kiai tetapi dihormati oleh para pendeta, pastor, bikhu, bahkan Paus sekalipun. Ia membawa Islam menjadi juru damai bukan juru perang..!!!

Gus Dur, menempatkan manusia pada posisi khittah (genuine) sebagai seorang manusia. Manusia, siapapun itu dan agama apapun itu, tetap harus dipandang sebagai manusia, yang harus saling tolong menolong dan bersama-sama menjaga amanah dari Sang Pencipta. Tidak ada kasta di antara umat manusia. Tidak ada ras unggul di antara umat manusia. Begitu juga, tidak ada kasta dalam agama-agama di muka bumi ini. Agama yang satu tidak boleh merasa yang paling baik bagi agama lain, karena output beragama bukanlah menghasilkan sebuah konsep, tetapi laku ibadah pemeluknya yang benar-benar menjalankan perintah Tuhan. Dan ibadah, harus terefleksikan dengan sikap saling menyayangi sesama karena ini bagian dari perintah Tuhan. Tidak ada agama yang mengajarkan untuk memusuhi umat agama lain. Satu-satunya musuh bersama adalah hawa nafsu manusia. Dalam konteks inilah Tuhan menurunkan risalahNYa melalui para RasulNYA.

Gus Dur, mengajarkan kita tentang banyak hal. Keberaniannya dalam mengemukakan ide dan pikiran, sikapnya yang melindungi kaum minoritas, sangat mencintai agama dan bangsanya, visi kebangsaannya yang jauh ke depan yang kadang2 tidak bisa dipahami oleh orang awam dan ia tidak peduli dengan semua itu, baginya orang harus disiram air agar bangun dari tidurnya. Ia juga seorang pemberani tanpa tanding. Disaat orang-orang sedang asyik-asyiknya dibius oleh kenikmatan rezim orde baru, disaat semua menjadi penjilat pantat penguasa waktu itu, Ia lah yang dengan keberanian yang luar biasa melakukan perlawanan. Bukan tanpa resiko, berkali-kali ia luput dari maut hasil keganasan teror khas rezim saat itu.

Selamat jalan Sang Maestro….. Selamat jalan Gus… Tunai sudah tugasmu di dunia ini, biarlah kami yang akan meneruskan perjuanganmu. Sungguh, Tuhan sudah menempatkanmu di tempat yang layak, tempat dimana dipenuhi dengan cahaya Tuhan, tidak di dunia ini yang banyak makhluk-makhluk munafik dan kerdil yang kerap membuat luka di hatimu…

Innalillaahi Wa innalillaahi Raaji’uun.

31 Desember 2009

FM

Rabu, 14 Juli 2010

Aku Melihat

Kamu lihat itu sebuah halangan, ya mungkin kamu benar ..

Tapi, aku melihat masih ada jalan untuk melaluinya.


Kamu lihat itu sebuah kegagalan, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat sebentar lagi kamu akan berhasil.


Kamu lihat itu sebuah musibah, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat itu buah dari perbuatan kita.


Kamu lihat itu sebuah kejahatan, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat itu sebuah kebaikan.


Kamu lihat itu sia-sia, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat itu ada gunanya.


Kamu lihat dia itu setan, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat dia sesosok malaikat.


Kamu lihat dia itu malaikat, ya mungkin kamu benar..

Tapi tidak buatku, aku melihat dia sesosok setan.


Kamu lihat itu cinta, ya mungkin kamu benar…

Tapi, berhati-hatilah.. aku melihat itu sebuah perangkap.


Kamu lihat dia seorang raja tega, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat dia seorang guru sejati.


Kamu lihat itu sebuah labirin tanpa ujung, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat sebuah jalan pintas mencapai tujuan.


Kamu lihat itu sebuah kegelapan, ya mungkin kamu benar…

Tapi, aku melihat cahaya dibaliknya.


Kamu ‘lihat’ itu TUHAN… ya mungkin kamu benar..

karena, aku juga ‘melihat’ itu TUHAN.


Cikarang, 21 Februari 2010


FM