Anak itu terlelap memeluk meriam batu tua
Baju dekil dan kaki penuh dengan luka kering
Wajah yang tenang, setenang udara pagi yang meliputinya
Wahai makhluk kekasih Tuhan, apa yang kau mimpikan ?
Apakah kau bermimpi memeluk hangat ibumu yang tak pernah kau miliki ?
Apakah kau bermimpi memeluk guling bersarung AC Milan seperti yg kau inginkan ?
Apakah kau bermimpi memeluk adik kecilmu yang selalu kamu cari ?
Atau, apakah kamu bermimpi memeluk malaikat yang hadir dalam mimpimu ?
Oh.. sang putera langit, teruslah bermimpi
Milikilah semua kebahagiaan dalam mimpi-mimpimu itu
Hanya itulah yang tertinggal ditengah hidupmu yang tidak beruntung
Sampai suatu kelak, kau harus bangkit dan melawan kekerasan hidup ini
Wahai anak kesayangan para nabi, jangan pernah menyalahkan Tuhan
Karena Tuhan lebih menyukai anak gelandangan yang baik hati
Karena Tuhan tidak menyukai anak orang kaya yang tinggi hati
Kau adalah penjual tiket bagi manusia-manusia yang mengaku mencintai Tuhan
Nanti, ketika kamu terjaga, tetaplah berjalan dengan tenang
Aku beritahu kau, suatu hari kelak kau akan tahu mengapa kau terlahir seperti ini.
3 November 2010
Faisal Mahbub