Sabtu, 17 Juli 2010

Natal Di Mataku



Maria terduduk lesu, pucat wajahnya belum pula menghilang. Sampai saat itu, ia masih tak percaya apa yg sudah ia alami. “mana mungkin….. mana mungkin…” hatinya terus menerus memberontak. Wanita saleh ini tak kuasa menerima sebuah kenyataan… “Tuhanku.. Engkaulah pelindungku… kuatkanlah aku…” Hanya kata-kata inilah yang bisa ia ucapkan. Kedua matanya yang indah itu terbalut dengan genangan air yg tak mampu ia cegah, perlahan mengalir… menetes…. Dan Maria, ia biarkan takdirnya terjadi seperti air mata itu terjadi.

Masih terbayang jelas peristiwa yang tak mungkin ia lupakan seumur hidupnya. Ketika ia sedang berjalan seorang diri, menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Tiba-tiba, muncul dihadapannya sesosok manusia dalam bentuk yang sempurna. Gagah tapi sinar matanya memancarkan kelembutan… Wajahnya elok rupawan tanpa cela… Senyumnya mengartikan lautan kasih… Ia adalah Jibril itu.

Maria tersentak kaget bukan kepalang. Sesaat, ia jaga keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh. Ia memberanikan diri untuk berkata,

“Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”.

Sosok rupawan itu membalas keterkejutan Maria,

“ Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

Maria pun berkata,

“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”
Ya, Maria hanya seorang wanita polos biasa. Yang ia tahu, seorang anak hanya bisa dilahirkan oleh seorang perempuan yang sudah bersuami.

Tetapi, Jibril berkata,

“Demikianlah. Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagiKU; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan’”.


Akhirnya, Maria menyerah. Ia menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari ‘suatu perkara yang sudah diputuskan’ itu. Ia menyadari bahwa Tuhan sudah memilihnya untuk sebuah rencana AgungNYA. Bulat sudah, ia akan menjalankan takdir yang akan dijalaninya.

“Maka, Maria mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya ke tempat yang jauh”



Hari berlalu, bulan berlalu… Maria menjaga kandungan dengan nyawanya. Sesekali ia menyapa bayi yang dikandungnya,
“Sedang apakah engkau wahai anakku ?”
“Sungguh, ibumu sudah melihat, jika kelak engkau sudah lahir ke dunia ini, engkau tidak akan mudah menjalani hidup ini. Engkau adalah anak istimewa… Engkau adalah pilihanNYA… Bersabarlah ya nak…. Hanya Tuhan lah yang akan jadi pelindungmu.” Sesekali pula, Maria senandungkan kidung pujian kpd Tuhan untuk ia perdengarkan kpd anak yang dikandungnya itu.

Dan, tibalah hari yang dinantikan itu….

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”.

Rintihan Maria menembus langit, mengguncang arasy Tuhan, maka turunlah Jibril Sang Pembawa Firman,

Maka Jibril menyerunya dari tempat rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.”

“Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yg masak kepadamu.”

“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: ‘sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.”

Dan, lahirlah bayi manusia suci itu. Bayi inilah kelak yang akan membawa kabar gembira untuk umat manusia… Bayi inilah kelak akan membebaskan umat manusia dari kehancuran moral… Bayi ini kelak akan menebus dengan pengorbanan dirinya demi menyelamatkan umat manusia…. Bayi ini kelak menjadi Raja di Kerajaan Surga.
Bayi ini adalah ISA AL-MASIH atau,
Bayi ini adalah JESUS CHRIST atau,
Bayi ini adalah YESUS KRISTUS.


Cikarang, Desember 2009

FM

Catatan dari Penulis:

Tulisan ini hanya menampilkan sisi pandang penulis yang seorang muslim terhadap kisah kelahiran Isa Al-Masih/Yesus Kristus, yang saat ini akan dirayakan oleh umat Kristiani sebagai Hari raya Natal. Kisah dalam tulisan ini bersumber dari Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an dalam Surat Maryam Ayat 16 – 26.

Tujuan saya membuat tulisan ini adalah sekedar ikut menyampaikan kabar, seperti yang sudah dilakukan oleh para pendahulu saya, bahwa begitu besar penghormatan umat Islam terhadap Nabi Isa Al-Masih/Yesus Kritsus. Nabi ini dipercaya sebagai salah satu Nabi Pilihan di antara para nabi2 lainnya bersama Nabi Ibrahim/Abraham, Musa/Moses, Daud/David, dan tentunya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi penutup pembawa risalah Tuhan.

Untuk itu, tidak perlu ada rasa saling bermusuhan di antara umat beragama karena tidak ada agama di muka bumi ini yang mempunyai Tuhan sendiri. Semua umat beragama, semua umat manusia di muka bumi ini, sesungguhnya HANYA menyembah SATU TUHAN. Tuhan Yang Maha Esa lah yang menciptakan agama-agama yang beragam ini untuk kepentingan makhlukNYA, agar saling mengenal dan saling tolong menolong.

Saya dedikasikan tulisan ini kepada saudara-saudara umat kristiani yang sedang merayakan Hari Raya Natal.

SELAMAT NATAL 2009 DAN TAHUN BARU 2010

FM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar