Selasa, 20 Juli 2010

Katakan Dengan T-Shirt

Dilihat dari sejarah kemunculan t-shirt sebagai produk fashion alternative, mulai dipopulerkan oleh James Dean pada era Tahun 60-an. Pada zaman itu James Dean menjadi icon remaja2 Amerika Serikat sebagai trend setter yg banyak ditiru dalam hal gaya dan penampilannya. Ketokohan James Dean sebagai idola anak muda AS saat itu makin kuat ketika ia meninggal dunia secara tragis dalam usia muda akibat kecelakaan. Mulai saat itu semakin populer lah segala atribut2 yg identik dengan James Dean seperti celana jeans ketat, jaket kulit dan tentu saja t-shirt banyak dipakai oleh remaja2 AS saat itu sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap tokoh ini.

Selanjutnya, t-shirt juga mulai digunakan sebagai ‘alat politik’. Contohnya seperti yang terjadi di negeri kita sendiri pada saat meletusnya peristiwa Malari sekitar Tahun 1974. Mahasiswa2 kita saat itu mengungkapkan protes kepada pemerintah melalui kata2 yang dicetak pada t-shirt. Penggunaan t-shirt sebagai media propaganda politik terus berlanjut sampai sekarang ini. Dalam kegiatan pemilihan umum (pemilu) semua partai politik memproduksi t-shirt dengan memasang logo partainya secara besar-besaran. Demikian juga dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) setiap calon memanfaatkan t-shirt yang bergambar dirinya untuk keperluan kampanye.

Kenyataan di lapangan, peminat t-shirt adalah kaum remaja terutama yang masih bersekolah di SMA dan mahasiswa. Tidak mengherankan karena dalam rentang usia itu adalah masa-masa dimana seseorang ingin bebas, simple dan casual. Dalam masa-masa inilah kaum remaja sudah mulai senang dengan membentuk komunitas, apakah itu musik, olahraga, automotif, ataupun hanya sekedar membuat ‘gank’ pertemanan. Biasanya untuk mengekspresikan identitas komunitasnya mereka membuat kaos dengan design dan tema kelompok komunitasnya. Komunitas musik biasanya menampilkan kaos-kaos yang bergambar grup musik idolanya. Komunitas olahraga menampilkan kaos-kaos klubnya masing-masing yang sekaligus menjadi jersey apabila dipakai dalam pertandingan. Komunitas automotif biasanya menampilkan gambar mobil atau motor yang unik, terutama desain mobil atau motor hasil modifikasi.

Dalam perkembangan selanjutnya, mengambil contoh kasus di kota Bandung yang memang sudah dikenal sebagai kota penghasil kaos-kaos bermutu, pertengahan tahun 1990-an mulai muncul outlet-outlet penjualan kaos yang lebih dikenal dengan factory outlet (FO). Sejak saat itu FO menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan yang datang ke Bandung. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia kaos melalui FO, awal tahun 2000 muncul sebuah konsep penjualan yang disebut Distro. Munculnya kelompok ini dipelopori oleh sekelompok anak muda pengrajin kaos yang tidak puas dengan sistem penjualan (kerja sama) dengan pihak FO. Mulailah mereka dengan berani mendistribusikan sendiri produk kaosnya dan menamakan outlet penjualannya ini dengan ‘distro’ sebuah kata yang berasal dari ‘distribution’. Kelompok ini sangat unik, mereka berani membuka outlet walaupun itu di sebuah garasi rumah yang luasnya tidak lebih dari ukuran lapak di pasar. Berbeda jauh dengan konsep yang menjadi ukuran FO.

Distro-distro di Bandung itu terus menggeliat dan tumbuh pesat. Karena konsepnya yang sederhana dan produk kaos yang ditawarkan tidak kalah bermutunya dari FO, maka kecenderungan sekarang ini para peminat kaos lebih menyukai mendatangi distro.

Distro OPS ‘aseli ti bandung’
OPS ‘aseli ti bandung’ adalah sebuah distro yang ada di kawasan Jababeka II Cikarang. Misi kami membuka distro ini adalah memudahkan para peminat t-shirt (dan produk lainnya) yang berada di kawasan cikarang dan sekitarnya untuk bisa mendapatkan kaos-kaos produk dari Bandung yang sudah terkenal seperti brand ‘silverside’, ‘take it’, ‘bad clothes’, dll.

OPS sendiri mempunyai produk kaos dengan brand OPS. Desain-desain yang kami produksi adalah bertema parody tetapi ditampilkan secara elegan sehingga tidak bersifat sarkasme.

Mengapa kami berani membuka bisnis ini ?. Ada beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar, diantaranya adalah negara Indonesia ini beriklim tropis yang matahari selalu muncul sepanjang tahun (apalagi di cikarang) sehingga kecenderungan orang memilih busana yang bisa membuat nyaman dalam iklim tropis, mau tidak mau kaos adalah pilihan yang tepat. Ini berarti kebutuhan orang akan kaos sebagai pilihan berbusana akan tetap tinggi.

Hanya saja kami menawarkan sesuatu yang lain, karena OPS tidak memandang kaos itu semata-mata busana tok. Sebuah kaos yang baik, menurut kami, adalah harus bisa memberikan ‘kenyamanan dan keindahan’ kepada si pemakai (fashionable). Kenyamanan berarti harus ditunjang oleh jenis bahan baku yang baik dan kualitas jahitan yang baik pula. Keindahan berarti harus menampilkan desain gambar (sablon) yang menarik yang muncul dari sebuah ide kreatif jadi tidak asal gambar. Gambar desain kaos bisa saja sebuah pesan moral yang ingin disampaikan oleh si pemakai atau desainer pembuat kaos itu, sehingga ungkapan ‘katakan dengan bunga’ bisa saja dimodifikasi menjadi ‘katakan dengan t-shirt’.

Cikarang, 15 Juli 2010

Faisal Mahbub

Tidak ada komentar:

Posting Komentar