Senin, 19 Juli 2010

Catatan Cinta Sang Pengelana



Aku adalah angin kemana akan menuju / Kemarilah engkau sebelum aku berlalu /

Tak usah engkau urai isi hatimu / Tidak akan aku pedulikan semua itu /

Kata-kata bisa saja penuh dusta / Tetapi, matamu.. matamu yg membuat aku tersiksa /

Di matamu, aku mendapatkanmu / telanjang tak bersisa /


Maka tataplah aku wahai pemilik rindu / biarkan aku menyentuh hatimu /

Karena engkau tak akan bisa menyentuh hatiku / Kutahan waktu ini agar tidak cepat berlalu /


Jangan berkata tentang cinta / karena begitu kau berkata tentang cinta, maka itu bukan cinta /

Tak akan pula ku percaya omong kosong itu / Biarkan ku tafsirkan sendiri apa cinta itu /

Cinta hanya bisa kunikmati dalam diam / Mulut itu hanya alat untuk membual saja /

Nikmatilah diriku, selagi ada waktu / Bukankah ini yang kamu mau ? /


Dan kau, yang kerap tersakiti, mengapa terus mencari ?


Lihatlah embun diatas daun itu / Ia memberi hidup / Lalu mengalir / Lalu menetes / Lalu menguap / Lalu
menghilang…. Tak lebih dari itu aku memaknai cinta /

Aku tak pernah percaya pada sesuatu yg bisa menguap dan menghilang /

Tidak ada ketulusan jika berujung pada penderitaan /

Dan, penderitaan tetaplah penderitaan, tak ada keindahan yg kulihat disitu /


Dan kau, tahu apa tentang cinta ?


Cinta yang kau harapkan dan bayangkan, hanya ada di awang-awang..

Nyanyikanlah lagu cintamu dengan musikmu / Dan aku akan menyanyikan lagu cintaku dengan musikku /

Bagimu cintamu / Bagiku cintaku /


Dan sekarang, sudahkah kau puas menikmati aku ? / Karena aku harus segera pergi /

Masih jauh tempat yg harus kutuju / Masih panjang perjalananku /

Cintamu tak bisa mencegah kepergianku /

Aku harap tidak ada yg tersakiti /

Karena aku pergi untuk SESUATU yang lebih berarti…..


Cikarang, Desember 2009

FM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar